Latest Updates

Prof Dinan : Kematian Karena Eklamsia Harusnya Tidak Terjadi


Beberapa tahun belakangan ini kasus Eklamsia memang cenderung meningkat. Tapi kematian karena Eklamsia harusnya tidak terjadi. Demikian pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Dinan S. Bratakoesoema, SpOG (K) Senin pagi (24/11/2014) di Aula Pangkal Perjuangan RSUD Karawang.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung itu hadir dalam acara Pendampingan ke-3 (P3) terhadap sejumlah Faskes terpilih di Kabupaten Karawang. Acara ini dimotori oleh Gerakan EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival) bekerjasama dengan Lembaga Kesehatan Budi Kemulyaan Jakarta.

Lebih lanjut dikatakannya, petugas-petugas kesehatan di perifer, para dokter dan bidan-bidan di Puskesmas maupun bidan-bidan desa atau bidan praktek mandiri, harus bisa memberikan MgSO4 pada ibu yang kondisinya dikhawatirkan akan terjadi kejang. “Untuk kasus-kasus PreEklamsia/Eklamsia, MgSO4 itu primary drug of choice di dunia loh”, tandas beliau.

“Jangan pernah takut memberikan MgSO4. Ingat, obat ini murah tapi bisa menyelamatkan kehidupan”. Beberapa kali pernyataan itu ditegaskan oleh Prof. Bahkan, secara lebih detail lagi beliau menyampaikan tips praktis bagaimana menentukan indikasi pemberian Magnesium Sulfat itu, terutama untuk di tingkat layanan primer.

“Indikasi yang sangat aplikatif, cukup dengan menghitung Respiratory Rate (RR) pasien saja. Sepanjang RR-nya lebih dari 16/menit, langsung masukan itu obat. Tapi ingat, di samping anda harus tersedia Natrium Glukonas sebagai antidotum”, tegas Prof Dinan.

Beliau lebih menekankan  lagi, "jangan terpaku pada indikator urin output. Bagaimana kalian harus mengukurnya dengan peralatan yang terbatas?Untuk mengukur urin output, kalian harus menghitung input-output, harus pasang kateter, urin bag dan lain sebagainya, keburu meninggal pasiennya"  

Ratusan peserta yang hadir dalam acara tersebut, terutama unsur-unsur dari layanan kesehatan primer tampak serius menyimak apa yang disampaikan oleh Profesor yang sudah malang melintang lebih dari 30 tahun di dunia obstetri dan ginekologi itu. “Kalau kalian masih bingung dengan adanya beragam versi cara pemberian MgSO4, silahkan koordinasi dengan POGI (Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) setempat, mau menggunakan yang mana, silahkan”, tandas beliau mengingatkan. Yang jelas, terang beliau, kasus kematian karena Eklamsia harusnya tidak terjadi. (OD)

0 Response to "Prof Dinan : Kematian Karena Eklamsia Harusnya Tidak Terjadi"

Post a Comment